Sakurael

Ministry Church

Tentang Kami

Sakurael Ministry Church didirikan oleh Ps. Teguh Sie. Pelayanan ini dimulai sebagai persekutuan doa pada tahun 2009, dan berkembang menjadi gereja pada tahun 2014.

Sebagai gereja karismatik, Sakurael berfokus pada pemuridan—setiap anggotanya disebut “murid,” karena percaya bahwa setiap orang dipanggil untuk bertumbuh secara rohani, berakar dalam firman, dan membawa dampak sebagai pengikut Kristus.

Saat ini, gereja ini memiliki sekitar 30 murid aktif dari berbagai wilayah di Surabaya, dan terus menuntun mereka untuk mengalami hadirat Tuhan secara pribadi melalui pujian dan penyembahan.

Vision

Menjadi gereja yang membawa setiap orang untuk semakin dekat dan mengenal hati Tuhan, serta mengalami keintiman dengan-Nya melalui pujian dan penyembahan.

Mission

Ibadah Online: 

Memperluas jangkauan pemuridan agar lebih banyak orang dapat bertumbuh dalam iman, kapan pun dan di mana pun.

Ibadah Malam Pujian & Penyembahan (PnW) : 

Diselenggarakan setiap bulan sekali sebagai momen keintiman bersama Tuhan.

Seminar Pujian & Penyembahan serta Pelatihan Rekaman: 

Membekali jemaat dengan pemahaman dan keterampilan dalam pelayanan musik dan penyembahan.

Rencana Pengembangan Program Sosial: 

Menjangkau dan memberkati sesama melalui program seperti pelayanan di panti asuhan.

Ps. Teguh Sie

Gembala Sidang Sakurael Ministry Church

Pelayanan Ps. Teguh Sie berawal dari pengalaman rohani yang mendalam saat bekerja di Jepang pada tahun 2003–2005. Di tengah keterbatasan dan tantangan, Tuhan memprosesnya melalui pelayanan musik sebagai pemain keyboard, yang kemudian menumbuhkan panggilan kuat di bidang pujian dan penyembahan.

Sepulangnya ke Indonesia, beliau membentuk Sakura Music Ministry pada tahun 2006, yang berkembang menjadi persekutuan doa bernama Sakura pada 2009. Tahun 2012, pelayanan ini dinaungi oleh Sinode GPIA Anggur Baru. Setelah perjalanan rohani ke Israel tahun 2016, nama persekutuan diubah menjadi Sakurael Ministry. Seiring waktu, persekutuan ini bertumbuh menjadi gereja yang otonom di bawah Sinode GPIA Jakarta.

Scroll to Top